Saturday, December 17, 2011

Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?

Bukan mudah Nabi buat usaha, Nabi pergi pagi dengan baju yang berwarna putih pulang petang dengan baju yang berwarna merah karena berlumuran darah dengan rambut penuh debu menghadapi bermacam-macam kesusahan dan penderitaan caci maki bahkan ancaman bunuh dari pada orang-orang kafir yang ketika itu belum menerima Agama ini.



Ketika Nabi SAW belum buat dakwah, seluruh penduduk mekkah panggil dengan al amin (Nabi yang terpercaya) Nabi ash siddiq (Nabi yang bisa dipegang bicaranya) Nabi at tayyib (Nabi yang paling baik). Tetapi ketika Nabi SAW mulai buat usaha dakwah satu persatu gelar itu mereka ganti, Nabi al majenun (Nabi gila) Nabi pendusta Nabi adalah ahli sihir yang nyata dan pendusta besar. (na'udzubillah)



Dalam riwayat dari Manbat Al-Azdi, katanya: Pernah aku melihat Rasulullah SAW di zaman jahiliah, sedang beliau menyeru orang kepada Islam, katanya: 'Wahai manusia sekaliani Ucapkanlah 'Laa llaaha lliallaah!' nanti kamu akan terselamat!' beliau menyeru berkali-kali kepada siapa saja yang beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang yang meludahi mukanya, ada yang melempar tanah dan kerikil ke mukanya, ada yang mencaci-makinya, sehingga ke waktu tengah hari.

Kemudian aku lihat ada seorang wanita datang kepadanya membawa sebuah kendi air, maka beliau lalu membasuh wajahnya dan tangannya seraya menenangkan perasaan wanita itu dengan berkata: Hai puteriku! Janganlah engkau bimbangkan ayahmu untuk diculik dan dibunuh ... ! Berkata Manbat: Aku bertanya: Siapa wanita itu? Jawab orangorang di situ: Dia itu Zainab, puteri Rasuluilah SAW dan wajahnya sungguh cantik.

(Majma'uz Zawa'id 6:21)



Ketika Nabi berada di Ka'bah, tiba-tiba datang Uqbah bin Abu Mu'aith, lalu dibelitkan seutas kain pada tengkuk beliau dan dicekiknya dengan kuat sekali. Maka seketika itu pula datang Abu Bakar ra membantu. Uqbah bin Abu Mu'aith juga telah mencurahkan taik unta ketika Nabi SAW sujut.

Ketika Nabi SAW diangkat menjadi Nabi, 1 detik pun dipikiran Nabi SAW tidak terpikir lagi untuk buat usaha dunia. Bahkan harta kekayaan Nabi SAW satu demi satu semua dikorbankan untuk agama.

Nabi SAW diangkat menjadi Nabi usia 40 tahun. Kita sekarang sudah usia 50, 60, bahkan 70 tahun, lebih disibukkan dengan perkara dunia.



Nabi SAW gelisah kalau ada makanan dirumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada makanan dirumah. Ada 5 butir kurma dirumah Nabi SAW, malam itu juga diberikan kepada yang lebih membutuhkan.



Nabi SAW gelisah kalau ada uang dirumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada uang dirumah. Ada 5 buah keping uang dinar dirumah Nabi SAW, malam itu juga diberikan kepada yang lebih membutuhkan.



Beberapa bulan tidak pernah berasap dirumah Nabi SAW karena tidak ada yang dimasak. Lapar adalah tamu harian Nabi SAW.



Suatu ketika satu shaf shalat berjamaah sahabat telah roboh dimesjid karena lapar. Nabi SAW berkata : “Wahai para sahabatku andaikan kalian mengetahui fhadilahnya maka yang lebih berat dari itu pun kalian akan mau”. Nabi SAW membuka bajunya dan para sahabat melihat diperut Nabi SAW terikat 3 buah batu untuk mengganjal perutnya.



Satu shaf shalat berjamaah sahabat telah roboh dimesjid karena lapar. Hari ini kita karena kekenyangan tidak mau shalat berjamaah ke mesjid.



Selama 3 tahun Nabi, istrinya khadijah dan para sahabat di boikot dan mereka makan daun-daun yang kering untuk mempertahankan hidup. Ketika itu badan khadijah sudah tidak ada daging lagi hanya tinggal tulang belulang karena tidak makan.



Satu hari Nabi SAW pulang dari kerja dakwah dan dia dapati khadijah sedang menyusui Fatimah. Bukan air susu lagi yang diminum oleh Fatimah tetapi darah. Nabi SAW mengambil Fatimah dan menaruhnya ditempat tidur dan Nabi SAW pun tertidur dipangkuan khadijah karena lelah buat dakwah. ketika itu dengan belaian kasih sayang membelai kepala Nabi SAW terasa air mata Khadijah menetes di pipi Nabi.



Semua orang telah menjauh darimu seluruh harta kekayaanmu telah habis adakah engkau menyesal wahai Khadijah mempersuamikan aku.



Khadijah berkata : “Wahai suamiku , wahai Nabi Allah bukan itu yang aku tangiskan, dahulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan pada Allah dan Rasul-Nya, dahulu mempunyai kebangsawanan, kebangsawanan itu aku serahkan pada Allah dan Rasul-Nya, dahulu aku memiliki harta kekayaan dan kuserahkan juga pada Allah dan Rasul-Nya”.



Wahai Rasulullah sekarang aku tidak mempunyai apa-apa lagi, tetapi engkau masih terus memperjuangkan Agama ini, “Wahai Rasulullah sekiranya aku telah mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah sungai, lautan engkau tidak mempunyai rakit atau jembatan maka engkau galilah lubang kuburku engkau gali engkau ambil tulang belulangku engkau jadikanlah sebagai jembatan untuk menyebrangi sungai itu untuk jumpa manusia ingatkan kepada mereka kebesaran Allah ingatkan kepada mereka yang hak ajak mereka kepada Islam wahai Rasulullah”.



2/3 harta kekayaan kota Mekkah milik khadijah tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat tidak ada pakaian tidak ada kafan digunakan untuk menutupi jasad Khadijah, Bahkan pakaian Khadijah yang digunakan ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan.



Kalaulah kita mempunyai 2/3 kekayaan kota Jakarta, maka kita akan termasuk orang yang paling kaya di Indonesia. Tetapi Khadijah telah mengorbankan itu semua untuk agama.



Khadijah tidak pernah shalat, puasa, zakat dan haji. Khadijah hanya buat dakwah dan berkorban untuk agama. Tetapi Allah SWT masukkan Khadijah kedalam surga yang tidak ada kesibukan dan bising. Wanita itu identik dengan sibuk dan bising karena merawat anak.



Bagaimana penderitaan Bilal r.a. yang ditindih dengan batu besar di tengah padang pasir ketika matahari sedang terik membakar kulit. Kemudian dicambuk badannya terus-menerus. Yang mencambuknya saja capek. Bagamana pula dengan yang dicambuk.



Bagaimana pedihnya penyiksaan yang dialami Khabab bin al Arat ra tubuhnya diseret di atas timbunan bara api sehingga lemak dan darah yang mengalir dari tubuhnya memadamkan bara api itu.



Bagaimana keluarga Ammar bin Yasir, Ayahnya mati dalam penyiksaan dan ibunya, Sumayyah r.ha wanita pertama dikalangan sahabiyah yang mati syahid. Kemaluannya ditikam hingga ke dadanya oleh Abu Jahal.



Satu orang sahabiyah telah mendatangi Nabi SAW. Ya Nabi Allah, engkau bawalah anakku ini untuk ikut berperang (anak yang masih merah dalam pangkuan). Nabi SAW bertanya : “Apa yang bisa dilakukan oleh anak sekecil ini. Sahabiyah itu menjawab : “Andaikan dalam peperangan ada yang ingin membunuhmu, engkau jadikanlah anakku ini sebagai tameng”.



Begitulah penderitaan Nabi, khadijah dan para sahabat memperjuangkan agama sehingga kita bisa merasakan islam hari ini.



“Di antara orang-orang sebelum kumu, ada yang digalikan Sebuah lubang untuknya lalu ia dimasukkan ke dalamnya, kemudian diletakkan sebuah gergaji di atas kepalanya dan ia pun dibelah menjadi dua bagian. Ada pula yang disisir badannya dengan sisir besi hingga kulit dan dagingnya terkelupas, namun semua itu tidak menghalangi mereka dari Dien mereka.” (Hr. Bukhari)

Agama tersebar hingga hari ini kita kenal Allah bukan dengan mudah, Agama sampai pada kehidupan Agama, Agama sampai pada kampung kita, Agama sampai masuk kedalam rumah-rumah kita, Agama sampai pada ke hati-hati kita.



Bukan di bawa oleh burung, bukan dibawah oleh angin, bukan dibawah oleh air sungai yang mengalir tapi dibawah oleh pengorbanan Nabi dan para Sahabat, dibawah oleh para janda-janda para sahabat, dibawah oleh yatim-yatim para sahabat.



Hari ini kita senang-senang amal Agama diatas penderitaan dan jeritan janda-janda dan yatim-yatim para sahabat.



Hari ini kita senang amal-amal Agama diatas penderitaan Khadijah r.ha.

Hari ini kita senang amal-amal Agama diatas penderitaan Nabi SAW.



Kalaulah hari ini kita tidak menghargai pengorbanan mereka apa yang harus kita jawab dihadapan Allah



Kalaulah kita jumpa Allah



Apa yang kita jawab dihadapan Nabi, apa...? Yang telah mengorbankan seluruh kehidupannya untuk agama.



Apa yang kita jawab dihadapan Abu Bakar, apa...? Yang telah menghabiskan seluruh harta bendanya untuk Agama.



Apa yang kita jawab dihadapan para sahabat, apa...? Yang mengorbankan harta dan dirinya dan syahid jalan Allah.



Apa yang kita jawab dihadapan para sahabiyah, apa...? Yang mengorbankan suami nya syahid di jalan Allah



Apa yang kita jawab dihadapan anak-anak yatim para sahabat, apa...? Yang telah menggerakan ayahnya untuk memperjuangkan Agama.



Agama sangat berhajat pada pengorbanan, semakin banyak kita berkorban maka kecintaan kepada agama pun akan semakin kuat.



Pengorbanan Nabi, Khadijah dan para sahabat dibandingkan kita belumlah ada apa-apanya. Tetapi untuk meluangkan waktu 3 hari setiap bulan pun masih terasa berat. Untuk melungkan waktu 40 setiap tahun pun terasa berat.



Ya Allah, ampuni kami yang masih banyak main-main dalam dakwah.



Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?



Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?



Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?

Akibat meninggalkan Dakwah cara Nabi SAW

Ketika Usaha Dakwah Terhenti
Ketika Khadijah rha. menemui suaminya Baginda Muhammad SAW. Ia (Khadijah rha) baru saja pulang dari rumah Waraqah. Ia menanyakan tentang tanda-tanda kenabian yang ada pada suaminya, pada saat itu lah Rasulullah SAW menerima wahyu ke-dua awal surah Al-Mudatsir. Rasulullah SAW kemudian berkata kepada istrinya "Tidak ada waktu lagi untuk istirahat... Jibril AS telah menyampaikan perintah Allah SWT kepadaku agar aku menjumpai setiap orang untuk mengajaknya kepada Islam, wahai istriku siapakah orang yang akan mengikutiku". "Aku ya Rasulullah, aku mengimani bahwa Allah SWT tiada tuhan selain Dia dan engkau adalah Rasulullah" Jawab Khadijah rha.



Demikianlah awal pengorbanan mereka yang tiada berhenti sehingga segala keperluan diri dikebelakangkan hanya untuk kemuliaan Islam. Hingga di akhir hayatnya Rasululah SAW ketika ditemani oleh Jibril AS yang datang untuk menghiburnya, Beliau SAW bertanya "bagaimana keadaan ummatku sepeninggalanku?". Keadaan ummatnya saja yang terfikir hingga akhir hayatnya.



Menjelang akhir hayatnya Rasulullah SAW mengirim satu jema'ah besar keluar kota Madinah dipimpin seorang panglima yang masih sangat muda, anak dari seorang bekas budak hamba sahaya yang kemudian menjadi anak angkat Beliau, Usamah bin Zaid r.ahuma. Belum sampai ke tujuan Jema'ah tersebut mendapat berita tentang wafatnya Baginda Rasulullah SAW. Akhirnya diputuskan jema'ah tersebut kembali ke Madinah.



Di Madinatul Munawwarah keadaan pun sedikit kacau, karena begitu sedih dan bingung banyak dari sahabat r.anhum yang tidak tahu harus berbuat apa pada saat itu. Umar ra. menghunuskan pedang berkeliling Madinah sambil berkata tidak mungkin Rasulullah SAW wafat, Utsman ra. hanya diam tidak tahu berbuat apa.. Sehingalah Abu Bakar ra., setelah menjenguk jasad Baginda SAW, tampil ke depan menenangkan.



Singkat cerita...

Usaha da'wah terhenti sebentar (dalam satu riwayat 7 hari), jema'ah yang dipimpin Usamah ra. belum diberangkatkan. Apa yang terjadi? Alim ulama menerangkan ketika da'wah terhenti sebentar ada 3 perkara besar terjadi:



1. Diangkatnya ketakutan dari hati orang kafir terhadap orang Islam

2. Banyak orang kembali murtad dan sebagian tidak mau lagi membayar zakat.

3. Munculnya Nabi palsu, Musailamah al Kahzab.



Tentara Romawi dan sekutu-sekutunya mengirim suatu kekuatan besar untuk membumi hanguskan Madinah dan seluruh orang Islam. Abu Bakar ra. memutuskan untuk segera mengirim kembali jema'ah yang sempat tertunda untuk menghadapi tentara kafir dengan tetap dipimpin oleh Usamah ra. Ada sebagian sahabat yang merasa keberatan dan ingin agar Usamah ra. dapat diganti dengan sahabat yang lebih berpengalaman tapi Abu Bakar ra. berkata,



"Belum lama jasad Rasulullah SAW dikebumikan, sekarang kalian hendak mengubah satu Sunnahnya"!



Jema'ah tersebut tetap dipimpin oleh Usamah bin Zaid r.anhuma. Semua sahabat yang tidak ada uzur diperintahkan untuk menyertai jema'ah tersebut. Amirul Mukminin, Abu Bakar ra. meminta kesediaan Usamah ra. untuk membolehkan beberapa sahabat tetap tinggal di Madinah untuk tugas-tugas lain. Khalid bin Walid ra. ditugaskan memimpin 500 orang untuk menghancurkan Musailamah al Kahzab, Umar ra. ditugaskan memimpin 50 orang untuk menhadapi mereka yang tidak mau membayar zakat. Sehingga tinggallah di kota Madinah orang-orang tua dan Abu Bakar ra. sebagai Amirul Maukminin untuk mengendalikan keadaan di Madinah. Seorang sahabat lagi bertanya kepada Abu Bakar ra. berkata "Wahai Amirul mukminin kalau semua kita menyertai jema'ah ini bagaimana keadaan kota Madinah yang di dalamnya ada Ummahatul mukminiin, istri-istri Rasulullah SAW". Abu Bakar ra berkata,



"Aku lebih rela istri-istri nabi diserang musuh dan bangkainya dicabik-cabik serigala daripada agama dan usaha agama ini terhenti".



Akhirnya Jema'ah tersebut diberangkatkan dengan dilepas sendiri oleh Amirul Mukminin Abu Bakar ra. Di Madinah, semua sahabat yang uzur diperintahkan untuk membuat 'amalan masjid. Mengisinya dengan Da'wah menjumpai orang-orang di Madinah yang keyakinannya goyah atau telah keluar dari Islam untuk dapat kembali kepada Islam. Mereka kemudian diajak ke Masjid Nabawi untuk duduk di dalam majelis dan dibangkitkan semangatnya kembali serta memperbanyak 'amal ibadah dan berdo'a memohon bantuan Allah SWT. Sebagaian lagi diberi tugas untuk melayani tamu-tamu yang datang dan menyiapkan segala keperluan jema'ah masjid.



Dari usaha dan kerja di Masjid Nabawi tersebut alim ulama menerangkan terbentuk beberapa jema'ah da'wah yang dikirim ke kawasan yang berdekatan dengan Madinah, menjumpai setiap orang yang berada di kabilah terdekat untuk kembali kepada Islam dan Iman. Sehingga di dalam suatu riwayat selama tiga hari-tiga malam di kota Madinah tidak terdengar suara adzan.



Kembali kepada Jema'ah yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid ra. Selama perjalanan untuk menghadapi tentara kafir mereka telah berhenti beberapa kali. Alim ulama menerangkan bahwa Usamah ra. telah memerintahkan jema'ah tersebut untuk berhenti dan membongkar segala perlengkapan dan memasang tenda dan berbagai keperluan lainnya. Ketika semua telah selesai, ia, Usamah ra. memerintahkan untuk melanjutkan perjalanan. Semua sahabat r.ahum tha'at. Mereka segera membongkar tenda mengumpulkan segala perbekalan dan sebagainya. Di tempat yang lain Usamah ra. memberikan perintah yang sama sehingga beberapa kali jema'ah tersebut membongkar memasang dan membongkar lagi perbekalan serta tenda mereka.



Alim ulama menerangkan bahwa walaupun pada zhahirnya terlihat seperti tidak teratur dan tidak terorganisir akan tetapi dengan ketha'atan kepada Amir dan bergeraknya mereka tersebut fii sabilillaah. Allah SWT telah tanamkan kembali di dalam hati musuh Islam ketakutan terhadap ummat Islam. Tentara Romawi dan sekutunya menjumpai bekas-bekas perkemahan dan barang-barang perbekalan sahabat r.ahum dapat menghitung berapa kekuatan pasukan Muslimin. Di tempat yang lain mereka menjumpai tanda-tanda bahwa di tempat itu juga sepasukan yang besar pernah berkemah. Sehingga akhirnya tentara musuh Islam tersebut berkesimpulan kalau dengan jumlah sahabat r.ahum sedemikian besar yang berada di luar Madinah maka pasti jumlah yang lebih besar lagi ada di dalam Madinah. Dan mereka memutuskan untuk mundur karena mereka yakin mereka tidak akan menang menghadapi orang Islam. Begitu juga Musailamah al Kahzab dan pengikutnya beserta benteng di Yamamah yang telah didirikannya akhirnya dapat di hancurkan.



Tiga perkara besar yang terjadi akibat usaha da'wah terhenti sebentar akhirnya dapat dikembalikan. Orang-orang kembali kepada Islam dan mau membayar zakat, Allah SWT tanamkan kembali ketakutan di dalam hati musuh Islam dan Allah SWT hancurkan nabi palsu.

Sunday, March 13, 2011

APA YANG DIBUAT JEMAAH TABLIGH KETIKA MEREKA KELUAR DI JALAN ALLAH

Mereka menghidupkan amalan Nabi secara menyeluruh yakni Dakwah, Taklim wa Ta’allum, dan Tazkiyyah. Sesuai ayat : "Ya Tuhan kami, utuslah seorang Rasul ditengah-tengah mereka yang berasal dari diri mereka sendiri (yang tugasnya) membacakan ayat-ayat Engkau (DAKWAH), mengajarkan kepada mereka ALKITAB dan ALHIKMAH (Taklim wa Ta’allum) dan Tazkiyyah (Dzikir Ibadah dan Khidmat), Sesungguhnya Engkau Maha Gagah dan Maha Bijaksana (AL Baqarah : 129)

Doa di atas adalah doa Nabi Ibrahim ketika selesai membangun Ka’bah
sehingga mereka katakan : Inilah amalan masjid yang diinginkan Ibrahim as.
Mereka membagi waktu khuruj dengan tertib sebagai berikut :

4 Jam untuk Dakwah, yang terdiri dari :
Jaulah Umumi, yakni jumpa seluruh orang kampung
Jaulah Khususi, yakni jumpa orang perorang sebagaimana kedudukan orang yang didatangi, misalnya : ulama atau umara.
Jaulah Taklimi, yakni mereka berkeliling untuk ajak orang kampung duduk di majlis taklim fadhilah amal yang mereka buat.
Jaulah Tasykili, yakni mereka datang ke tempat orang yang ada simpati setelah mendengar bayan-bayan (penjelasan) mereka.
Jaulah Ushuli, yakni mereka datang kepada orang yang niat keluar bersamaan dengan kepindahan mereka ke kampung lain.

4 Jam mereka gunakan untuk Taklim, yang terdiri dari :
Taklim Kitabi
Taklim Halaqah Al Quran
Taklim Enam Sifat
Mudzakarah Adab-Adab Sunah Sehari-hari
Taklim Infiradi, yakni membaca buku yang mereka bawa di luar amalan ijtima’i

4 Jam Mereka gunakan untuk Dzikir Ibadah, yang terdiri dari :
Sholat berjamaah
Sholat-sholat sunnah
Dzikir Pagi Petang
Sholat Tahajud dan Doa Hidayah dimalam hari
Tilawah Al Quran
Doa-doa masnunah

4 Jam mereka gunakan untuk Khidmat, yang terdiri dari :
Khidmat kepada Amir
Khidmat kepada Jemaah
Khidmat kepada orang kampung
Khidmat kepada diri sendiri
Semuanya menyita waktu 16 Jam. Sedangkan sisanya digunakan 6 jam untuk tidur
dan 2 jam untuk MCK dan keperluan pribadi lainnya. Apabila mereka keluar ikut tertib dengan iktu kepada amalan ijtima’I secara full, maka biasanya dengan izin Allah mereka mendapat Ishlah setelah pulang. Bisa jaga shalat berjamaah dan muamalah dan mu’asyarahnya
menjadi lebih baik.

Kegagalan orang keluar di jalan Allah disebabkan mereka tidak ikut tertib sehingga tak ada Ishlah dan setelah itu sulit diperbaiki lagi dan jadi HIJAB bagi manusia lain untuk dapat Hidayah.

3 Perkara yang menyebabkan seorang sukses keluar di jalan Allah :
Keluar dengan mentaati Amir
Keluar dengan tertib di dalam Ijtimaiyyat
Keluar semata karena Allah SWT

Apabila orang keluar dengan 3 hal tersebut maka Allah akan beri kepada mereka 2
perkara :
Dicabut sifat binatang dari diri mereka
Doa mereka akan dikabulkan sebagaimana doa Nabi-Nabi.
Telah banyak bukti perubahan yang terjadi pada orang yang keluar di jalan Allah, mereka yang sebelumnya orang yang rusak agamanya atau sampah masyarakat. Preman, Koruptor, Bandar Narkoba, Artist Pejabat, Anak Menteri, Polisi, Tentara, dsb yang sebelumnya jauh dari agama, mereka
kini menjadi Pendakwah, bukan hanya diri mereka baik tapi mereka juga fikir orang lain untuk menjadi baik. Sehingga ketika Amir mereka Syaikh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandahlawi Rah A
dikritik orang katanya Jemaah Tabligh hanya Amar Makruf saja tak ada
Nahi mungkar. Maka Beliau katakan : Hadits yang menyebutkan : “Jika
kamu lihat kemungkaran maka ‘Fal Yughayyir’ yakni rubahlah bukan hancurkanlah maka lihatlah oleh kalian !! Perubahan hidup mereka dari
maksiat kepada taat.

ENAM SIFAT JEMAAH TABLIGH
Yang menarik dari Enam Sifat Jemaah Tabligh merupakan ciri kas mereka yang tidak dimiliki oleh Harokah lain. Bahkan Enam Sifat seperti kode untuk membedakan mereka dengan yang lain. Untuk masuk Negara Israel misalnya kebanyakan gerakan Islam tidak boleh tetapi Jemaah Tabligh tak bisa dibendung kehadirannya di Israel karena mereka gunakan Jemaah yang berasal dari negeri yang ada hubungan Diplomatik dengan Israel yakni
Singpura, Australia, dsb.

Untuk bedakan Jemaah Tabligh atau bukan maka orang Israel uji mereka di Bandara
dan Perbatasan dengan SIX POINT / ENAM SIFAT.

Yang menakjubkan banyak ahli Jemaah mereka yang orang-orang Arab, Yordan,
Yaman yang sebelumnya menganut WAHABI yakni yang tak mau menerima
sesuatu yang tidak ada tuntunan dari AL Quran dan As Sunnah, ketika
salah seorang ditanya kenapa terima Enam Sifat ? Mereka katakan bahwa
Enam Sifat ada dalam Surat Thaha yakni pesan Allah SWT kepada Nabi Musa
as sebelum dakwah kepada Fir’aun, Samiri, Hamman, Baslam, Qorun.
Sesungguhnya Aku Allah tiada Tuhan selain Aku maka sembahlah Aku
Dirikan Sholat untuk iangat Aku
Pergilah kamu dan saudaramu (Harun as) dengan ayat-ayat Ku dan jangan lupa untuk ingat Aku.
Berkatalah kepada Firaun dengan lemah lembut
Aku pilih engkau untuk diri Ku
Pergilah kamu kepada Firaun karena dia telah melampaui batas

ENAM SIFAT
Yakin terhadap hakikat kalimah La ilaha illa Allah
Shalat Khusyu’ wal Khudu’
Ilmu ma’a Dzikir
Ikramul Muslimin (Akhlaq terhadap orang Islam dan Adil terhadap orang Kafir seperti ucapan lemah lembut kepada Firaun)
Tashhiihunniyah (Amal Semata karena Allah)
Dakwah dan Tabligh
Lihatlah tuan-tuan point enam sifat di atas adakah yang ikhtilaf dengan Al
Quran dan Hadits.

JEMAAH TABLIGH SELESAIKAN MASALAH UMMAT DENGAN AMALAN MASJID

Dari Surat Al Baqarah 129 terlihat doa Nabi Ibrahim di Ka’bah / di masjid

memohon amal Nabi yakni : Dakwah, Taklim, dan Tazkiyyah. Hal ini untuk
menghilangkan panyakit asal manusia yakni :
Takut kepada selain Allah karena ketika manusia hadir di dunia langsung berhubungan dengan kekuatan makhluk, sedangkan Allah menyempurnakan diri untuk uiji hambaNya.
Hidup dengan cara kebiasaan sendiri, karena untuk atasi keadaan hidup yang keras mereka usaha bagaimana bisa bertahan sehingga ketika berhasil maka diyakini sebagai cara hidup yang baik (adat).
Memakai hukum selain yang diturunkan Allah SWT, karena berhasil mengatasi persoalan hidup, maka dibuatlah menjadi suatu undang-undang.

Amalan Nabi berfungsi untuk :
DAKWAH untuk memasukkan Iman Yakin kepada manusia sehingga keluar kebesaran makhluk dan masuk kebesaran Allah SWT.
TAKLIM untuk mengenalkan cara hidup anbiyasehingga merubah cara hidup adat menjadi cara hidup secara Sunnah.
TAZKIYAH mensucikan kehidupan manusia dari dosa ketika jumpa dengan Allah. Di zaman Nabi penzina, pencuri, pemabuk datang kepada hukum Islam untuk minta disucikan. Sehingga hukum tegak bukan cari pelaku maksiat tetapi orang datang kepada hukum untuk tazkiyah.

Syaikh Ilyas Rah A katakan amalan masjid / amalan Nabi yakni :
Dakwah Ilallah
Taklim wa Ta’allum
Dzikir Ibadah
Khidmat

4 Penyakit yang menjangkiti Umat :
Hubbuddunya (Cinta Dunia)
Bodoh dalam agama (Tidak tahu hukum)
Maksiat kepada Allah Ijtima’i (bersama-sama)
Senang berpecah belah.
Cara Pengobatannya :
Jadikan dakwah sebagai maksud hidup umat
Taklim wa Ta’allum
Dzikir Ibadah (Sholat mencegah Fahsya dan Mungkar)
Khidmat kepada orang Islam

PROGRAM JAULAH

Jaulah adalah tulang punggung Dakwah,karena semua anbiya’ mengadakan jaulah /
keliling jumpa manusia. Jaulah merupakan kumpulan usaha / amal Nabi
yang dikerjakan dalam waktu bersamaan, yakni : Dakwah, Taklim, Dzikir Ibadah, dan Khidmat.
Jaulah dibagi menjadi 2 bagian yakni : Di luar dan di dalam.

Didalam masjid hidupkan amalan : Taklim dengan cara taqrir (menulang-ulang pentingnya amal agama dan kerja agama), Dzikir dikerjakan oleh seorang atau lebih mudzakir, dan khidmat dikerjakan oleh seorang atau lebih istiqbal.

Bagian yang di luar : Dalam surat Yasin diceritakan tentang jaulah Habb Annajar dimana beliau disyahidkan saat buat jaulah. Tatkala Kami utus dua orang(Mutakallim dan Amir) QS Yasin : 14
Maka Kami kuatkan dengan yang ketiga(makmur) QS Yasin : 14 Dan datanglah seseorang dari pinggiran kota dengan tergesa-gesa(Dalil) QS Yasin : 20
Dengan dalil yang kuat serta adab-adab yang tinggi maka jaulah merupakan asbab
hidayah bagi manusia, banyak orang yang terkesan dengan cara jaulah
ini. Mereka datangi para pemabuk, rumah orang kaya, orang miskin, orang
sakit, orang lapar, dll tak kesan dengan keadaan mad’u nya. Adakah
cara dakwah yang lebih haq, lebih hebat dari ini. Suatu cara dakwah yang sudah teruji di Al Quran menghantarkan Habib Annajar menjadi
Mukromin. Bukan dakwah uji coba !!

Kebodohan seorang ustadz ketika menghujat Jemaah Tabligh, ia katakan : Maulana
Ilyas Rah A kerja dakwah pertama kali di India dimana negeri yang mayoritas Hindu. Pendeta mereka di sana biasa datangi umatnya dengan
datang ke rumah-rumah, maka Maulana Ilyas Rah A ikut-ikutan cara
pendeta Hindu datangi orang dari rumah ke rumah. Anehkan? Ada ustadz tidak tahu kalau Nabinya Dakwah datangi manusia dari rumah ke rumah.

Source :

www.usahadakwah.com
www.imanyakin.wordpress.com
www.aldjo.wordpress.com
www.hidayahku.com
www.mualaf.com.
www.Fakta.cjb.net

Kisah Orang Lama Mewat Saat Bayan Di Hadapan Seluruh Ulama India

Kisah ini terjadi pada ijtima’ Bhopal – India pada tahun 1940-an. Maulana Muhammad Ilyas Khandahlawi (Amir jamaah pada saat itu) telah memutuskan seorang (meiji) yang buat usaha dakwah dari mewat untuk bayan maghrib saat ijtima’ tersebut.

Seseorang yang telah ditunjuk tadi menjumpai kembali Maulana Ilyas dan memberitahu bahwa beliau tidak bersedia dengan alasan beliau adalah orang awam, sedangkan orang yang duduk di dalam majlis adalah ulama-ulama dari seluruh India. Maulana Ilyas berkata, “Ini pilihan Allah, kerjakan karena Allah..”.

Maka selepas sholat Maghrib, beliau sholat hajat dua rakaat meminta pada Allah agar diberi hidayah dan kalam untuk tunaikan takaza bayan ini. Setelah selesai sholat badan beliau menggigil dan berkeringat.

Setelah tiba waktun bayan, beliau duduk di kursi yang disediakan dan beliau menangis tidak tahu apa yang akan diucapkan dihadapan para ulama dari seluruh penjuru India tersebut.

Setelah memuji Allah dan bershalawat ke atas Rasul-Nya,
beliau berkata, “Tuan-tuan, kita perhatikan keadaan di dalam sebuah keluarga.. seorang ibu menyuruh anak-anaknya yang terdiri dari kakak dan adik untuk mengangkat gelas yang berisi minuman untuk para tamu ke ruang tamu. Kakak dan adik ini mengangkatnya dan tanpa disengaja sang adik telah menjatuhkan gelas tersebut.

Secara logika, ibu mesti memarahi adik tersebut, AKAN TETAPI, ibu memarahi kakaknya karena tidak mengajarkan dan memberi panduan kepada adiknya cara-cara untuk mengangkat gelas dengan selamat.

Begitulah juga dengan Tuan-tuan, pada hari Akhirat kelak Allah Swt. akan mencari dahulu para ulama, kerana merekalah yang lebih berilmu dan berpengetahuan. Orang awam yang kurang pengetahuannya akan diadili kemudian.. dan Allah akan murka jika kita (para ulama) tidak menjalankan dakwah.”


Beliau juga berkata, “Tuan-tuan (para ulama), mengajar di tempat pengajian adalah suatu amanah, begitu juga dakwah, ia juga suatu amanah yang diwariskan dari Ambiyaa` AlaihimuShShollatu waSSalam. Jika kita orang yang lebih berpengetahuan tidak membuat dakwah dengan cara Nabi SAW., dari rumah ke rumah, pintu ke pintu, berjumpa setiap saudara kita… bagaimana orang awam akan buat usaha dakwah jika kita tidak mulai dahulu?

Dan bagaimana kita hendak mengajar jika kefahaman Quran dan Hadits kita kurang karena tidak buat dakwah seperti para Sahabat? Para Sahabat mudah memahami yang dikehendaki Quran dan Hadits asbab pengorbanan dan susah payah mereka untuk agama ini.. begitu juga dengan kita tuan-tuan.. Allah tidak akan mencari orang awam yang tidak buat dakwah dahulu dihari akhirat kelak, tetapi Allah mencari kita (ulama) dahulu tuan-tuan…

Pada saat itu semua ulama dari seluruh India yang duduk di dalam majlis menangis terisak-isak tanpa berhenti… kemudian beliau berkata, “Siapa diantara tuan-tuan (para ulama) yang bersedia untuk tunaikan amanah dakwah ini dengan keluar di jalan Allah berjumpa orang-orang awam untuk sebarkan agama ini?”. Maka hampir seluruh ulama yang duduk didalam majlis berniat dan memberi nama kepada team tasykil… dan selepas ijtima’ semua ulama tersebut telah bertebaran ke seluruh India untuk keluar berdakwah…

Bayan meiji tersebut ringkas, tetapi memberi makna yang mendalam dan menusuk kalbu hati para ulama yang duduk didalam majelis…

Semoga Allah beri kita peluang dan hidayah untuk kita ambil i’tibar untuk amalkan dan sampaikan

13 waktu mustajab utk berdoa

Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي

“Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu” (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)

Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya dikertas, entah berapa lembar akan terpakai.

Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta’ala berfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb…

Berdoa Di Waktu Yang Tepat

Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:

1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir

Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون

“Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)

Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.

2. Ketika berbuka puasa

Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits:

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه

“Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)

Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم

‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405)

Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Namun perlu diketahui, terdapat doa yang dianjurkan untuk diucapkan ketika berbuka puasa, yaitu doa berbuka puasa. Sebagaimana hadits

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/

(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)” (HR. Abu Daud no.2357)

3. Ketika malam lailatul qadar

Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:

قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني

“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni ['Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku'']”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, )

Pada hadits ini Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.

4. Ketika adzan berkumandang

Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا

“Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540)

5. Di antara adzan dan iqamah

Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212,)

6. Ketika sedang sujud dalam shalat

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا

“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)

7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات

“Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir malam dan diakhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499)

8. Di hari Jum’at

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu’anhu)

Adapun waktunya ..

waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at, berdasarkan hadits:

هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة

“Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai” (HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu).

setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:

يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر

“Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar” (HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu)

9. Ketika turun hujan

Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada Allah Ta’ala:

ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر

“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534,)

10. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar

Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat Zhuhur dan Ashar dihari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu:

أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة

“Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”

Dalam riwayat lain:

فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر

“Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad, no. 14603,)

11. Ketika Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jama’ah haji maupun bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خير الدعاء دعاء يوم عرفة

“Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi, 3585)

12. Ketika Perang Berkecamuk

Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allah adalah doa dari orang yang berperang di jalan Allah ketika perang sedang berkecamuk, diijabah oleh Allah Ta’ala. Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas:

ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا

“Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540,)

13. Ketika Meminum Air Zam-zam

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ماء زمزم لما شرب له

“Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya” (HR. Ibnu Majah, 2/1018.)

Demikian uraian mengenai waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita dan menerima amal ibadah kita.

-----------------------------------------------------------------------------------------
Apabila ada benarnya datangnya dr Allah dan Rasulnya
apabila ada yg salah datangnya dr saya pribadi. Dan hamba Istighfar

Friday, January 7, 2011

Fadhilat Wanita Solehah

 Se0rang wanita s0lehah lebih baik daripada 70 orang wali atau lelaki s0leh.
 Se0rang wanita jahat akhlaknya lebih buruk daripada 1000 orang lelaki yang buruk akhlaknya.
 Apabila se0rang suami pulang ke rumah dalam keadaan gelisah dan tidak tenteram, kemudian sang isteri menghiburkanya, maka ia mendapat setengah pahala jihad.
 Bagi se0rang wanita yang hamil, dua rakaat s0lat lebib baik daripada 80 rakaat s0lat wanita yang tidak hamil.
 Apabila se0rang hamil hingga melahirkan anak, maka Allah SWT akan memberikan kepada pahala bagaikan berpuasa pada siang hari dan s0lat sepanjang malam.
 Se0rang wanita yang meninggal dunia pada masa 40 hari setelah melahirkan anak, maka ia akan mendapat pahala syahid.
 Jika se0rang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak memarahinya bahkan memujuknya, maka ibu itu kan mendapat pahala ibadah.
 Se0rang wanita yang melahirkan akan mendapat pahala 70 tahun s0lat sunnat dan puasa, dan setiap kesakitan yang dialaminya ketika melahirkan akan mendapat pahala haji yang diterima Allah SWT.
 Apabila se0rang wanita tidak dapat tidur pada malam hari kerana menguruskan anaknya yang sakit atau demam, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran kepadanya seperti memerdekakan 20 orang hamba sahaya.
 Se0rang wanita yang tidak dapat tidur pada waktu malam kerana menyusui anaknya, maka Allah SWT akan mengampuni d0sa-d0sanya dan ia akan diberi pahala 12 tahun ibadah.
 Apabila se0rang wanita menyapu rumahnya sambil berzikir, maka Allah SWT akan memberikan kepadanya pahala seperti menyapu sekitar halaman Ka’bah.
 Se0rang isteri yang mend0r0ng suaminya keluar di jalan Allah, dan ia redha serta rela menanggung sedikit penderitaan kerana ditinggal suaminya, maka Allah SWT akan memasukkannya ke dalam syurga 500 tahun lebih awal sebelum suaminya memasuki syurga, dan wanita itu menanti di pintu syurga.
 Se0rang wanita yang memandang kepada lelaki yang bukan mahram, maka Allah akan mengutuk wanita itu.
 Se0rang wanita yang memerah susu sapid an diawali dengan bismillah, maka Allah SWT akan memberikan keberkatan rezeki bagi penduduk rumah itu.
 Se0rang isteri yang mengerjakan s0lat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan menjaga amanah suaminya, maka Allah SWT akan memasukkan ke dalam syurga melalui pintu mana saja yang ia sukai.
 Semua penghuni syurga akan menemui Allah SWT yang kekerapnya tergantung kepada amalannya di dunia, tetapi wanita yang memelihara dirinya dari pandangan lelaki yang bukan mahram, maka Allah SWT sendiri yang akan datang kepadanya.